Nirmala
Kamis, 28 Maret 2013
Senin, 25 Maret 2013
Tentang 10 Maret ....
Dengan mata berkaca-kaca , sesekali menghela
nafas, dan kadang terhenti jari ini
ketika menuliskan kisah yang pernah ada. Kisah yang tak akan pernah ku
hancurkan dari otak ku dan selalu manis
untuk diingat. Bukan karena aku masih menyimpan sejuta perasaan padanya, tapi
lebih karena kenangan itu terlalu indah dan terlalu berkesan ...
Satu setengah tahun kita bersama hingga
akhirnya di tengah perjalanan kamu menemukan seseorang yang membuatmu merasa
nyaman lebih nyaman saat bersama ku. Aku mengerti . aku mundur, aku mengalah .
Bukan karena aku kalah , tetapi aku ingin dirimu merasa nyaman dan menemukan
kenyamanan lebih dari saat bersama ku dengan siapa pun itu..’tak ada kebencian
untuk kamu , yang ada hanya sedikit rasa
penyesalan karena belum bisa menjadi seseorang yang membuatmu merasa nyaman .
#dipersimpangan hati....
Rabu, 20 Maret 2013
Trip Pacitan via Jogja (Part 3)
Jogja ....
Jam set.3 siang matahari seakan membuat ubun-ubunku
melepuh dengan teriknya . Malioboro siang hari belum pernah kurasakan
sebelumnya . Mencari tempat makan ,lalu kami makan . Aku sms teman SMP-ku .
Lalu teman ku itu yang sedang berada di kampus (UII) langsung segera ke
Malioboro untuk mengantarkan aku keliling Jogja . Bertemu di depan salah satu
toko , ahh sudah lama sekali rasanya tidak bertemu dengan teman SMP-ku yang
satu ini . Semacam reuni kecil , tidak mau menyia-nyiakan waktu yang tinggal
beberapa jam lagi aku harus kembali ke Stasiun Lempuyangan . Teman SMP-ku itu
mengajak aku ke Keraton Jogja , tepat di depannya ada dua pohon beringin yang
biasa disebut beringin kembar . Mitosnya kalau kita bisa melewati (jalan di
tengah beringin kembar itu maka impian kita akan terwujud) , baikalah aku akan mencobanya, menyewa penutup mata
disekitar pohon itu (Rp 4.000) . Pertama kali melewati pohon beringin kembar
itu gagal, untuk kedua kalinya juga masi gagal, makin penasaran untuk ketiga
kalinya aku coba melewatinya ahhh ternyata gagal juga , oke ini yang terakhir
dan yang keempat ini aku berhasil melewati pohon beringin kembar itu .
![]() |
| Mendung Jogja |
![]() |
| Beringin Kembar |
![]() |
| Taman Sari Sore Hari |
Trip Pacitan via Jogja (Part 2)
![]() |
| Homestay |
Jumat, 25 Januari 2013
Pantai Klayar ....
Sekitar jam 6 pagi aku sudah siap (rapih,sudah mandi)
lalu bergegas ke depan homestay kakak
kelasku dan teman se’angkatan ku itu . Ku intip sedikit dari kaca jendela tanpa
gorden terlihat mereka masih sibuk dengan mimpinya . Akhirnya aku ikut dengan
mereka (beberapa perempuan yang ku kenal pada pagi ini) . Melewati jalan dan
akhirnya sampai di Pantai ini . Yaa Pantai Klayar . Pantai ini masih sangat
sepi , dengan ombak yang luar biasa aku sangat menikmatinya dan lagi-lagi
berfoto bersama teman-teman yang baru ku kenal . Batu Karang Sphinx Seruling, air
mancur, efek air terjun, dan Karang
Bolong rasa
sulit untuk menceritakan keindahan pantai ini yang luar biasa . Setelah puas
bermain-main dengan ombak saatnya kami menuju homestay , terlihat dua orang yang sepertinya kesiangan baru akan
menuju Pantai Klayar , du a orang itu adalah kakak kelasku dan teman se’angkatanku
. Sebelum ke homestay aku menikmati
angin pantai sambil minum kelapa muda . Segarnya ..... Kembali ke homestay, bersih-bersih dan bersiap
menuju Jogja (Malioboro) sekitar jam 12 siang . Melewati jalan yang beriuk-liuk
ditambah bis ber-AC dan suasana menyenangkan .
![]() |
| Air Mancur di Pantai Klayar (Foto dari Ka Andi Susilo) |
![]() |
| Pantai Klayar, Pacitan |
![]() |
| Mba Agnes , Irma , aku |
![]() |
| Berbagai kenarsisan ku |
Minggu, 17 Maret 2013
Trip Pacitan via Jogja (Part 1)
Liburan di awal tahun 2013 ini bermula ketika sebelum subuh ada suara bbm masuk di hp ku, lalu seketika terbangun dan membacanya. Belum jelas itu isi nya apa yang jelas aku hanya baca itu dari siapa . aaaah ternyata dari kakak kelas ku saat aku kuliah di AKA. Begitulah kampus kami dari angkatan tahun 2004 saja masih akrab dengan angkatan 2009. Setelah siang baru saya baca kembali dengan jelas isi dari bbm itu dan ternyata itu adalah tentang TRIP PACITAN . Pacitan ? Aku memang belum pernah ke sana dan akhirnya aku meng-iya-kan ajakan trip itu dan mengajak satu teman se’angkatan ku .
Rabu, 23
Januari 2013
Sengaja mengambil
cuti hari Rabu ini, lalu bertemu dengan kakak kelas ku di halte busway Pasar Rebo
(karena aku ga tau tentang Stasiun Senen) . Kereta jalan jam setengah 8 , aku
baru sampai di Halte Busway itu jam 5 lewat dan tidak beberapa lama aku dan
kakak kelas ku itu naik bis ke Senen . Ternyata macet hingga kami cemas, resah
, panik aaah entahlah itu . Sampai akhirnya aku dan kakak kelas ku itu sampai
di St.Senen sekitar jam 7 dan bertemu dengan teman se’angkatan ku yang sedang
akan menikmati kopi panasnya . Sibuk mencari TO nya (Blakrax), lalu akhirnya
kami bertemu dengan mas Ish beserta temannya dan kami mendapatkan tiket kereta
bisnis itu . Menunggu kereta bisnis dengan ditemani suasana hiruk-pikuk
St.Senen, kereta-kereta lain yang melintas di depan badan ku, kelap-kelip lampu
kota, suara-suara dari orang-orang yang datang dan pergi . Kereta bisnis itu
akhirnya datang menyambut aku, kakak kelasku, dan teman se’angkatanku .
Berharap bisa duduk bersebelahan atau setidaknya kami bisa satu gerbong . Tapi
tidak, kami bertiga teerpisahkan oleh gerbong-gerbong kereta bisnis itu .
Menikmati stasiun demi stasiun , jalan-jalan yang kadang terhalang oleh pohon
dan hangatnya percakapan di kereta itu.
Kamis, 24
Januari 2013
![]() |
| Stasiun :) |
Stasiun Tugu Jogja
. Akhirnya kami sampai di stasiun ini saat orang-orang mungkin masih tertidur,
yaa sekitar setengah lima kami sudah sampai . Aku terdiam sekilas melihat-lihat
sekeliling stasiun dan kami tertawa kecil . Kami menuju mushollah stasiun dan
sholat subuh . Jam masih menunjukkan angka yang masih sangat pagi karena kami
akan bertemu dengan teman-teman yang lain sekitar jam 8 . Rasa nya kupu-kupu
mulai berkeliaran di dalam perut kami karena semalam aku tidak makan (hanya makan
pop mie di kereta) . Akhirnya kami sepakat untuk jalan keluar dari stasiun . Di
sebrang jalan ada penjual soto ayam , kami pun mendekat dan makan soto ayam itu
sambil disuguhi musik jalanan khas Jogja dan pengendara-pengendara sepeda yang
sedang sibuk mengayuh sepedanya. Inilah Jogja di pagi hari , suasana Jogja yang
selalu saja menarikku untuk ingin kembali . Setelah perut sudah terisi kami
segera kembali ke stasiun dan kami menunggu di sini . Hingga ada telp yang
berbunyi yang menyuruh untuk merapat ke Sarkem, karena bis yang akan
mengantarkan kami sudah ada di sana . Dengan jalan kaki aku, kakak kelasku ,
dan teman se’angkatanku menuju bis ber-AC dan ternyata di dalam bis ber-AC ramai
dengan orang-orang yang belum pernah aku lihat (apalagi ku kenal) . Akhirnya
mas Ish membagikan makanan untuk sarapan di dalam bis walaupun kami sudah
sarapan sebelumnya . Jalan yang belum pernah ku lewati ini sangat menggelitik
mataku untuk selalu menatap ke jendela . Aku selalu tertarik dengan daerah Jawa
Tengah atau Jawa Timur karena memang aku jarang sekali ke tempat-tempat
didaerah itu (maklum keluarga ku di Jawa Barat semua)J . Jam 12
siang tiba dan saatnya kami melepas lelah di warung makan . Badan mulai tidak
enak perkara menggunakan bis ber-AC itu . Tapi untunglah setelah makan kami
berganti kendaraan , kami naik mobil sayur . Gerimis menyapa sangat
menyenangkan dan membuat sejuk perjalanan kami . Untuk tujuan pertama yaitu ke
Goa Tabuhan .
Goa Tabuhan ....
Goa Tabuhan berlokasi di bukit kapur
Tapan dengan pembentukan stalagtit dan stalagmit yang diyakini sudah
berlangsung beratus tahun lalu, karena adanya reaksi kimia antara hujan dan
mineral kapur. Dengan panjang rata-rata hingga tujuh meter dan diameter hingga
satu meter, stalagtit dan stalagmit di goa yang termasuk wilayah Dukuh Tabuhan,
Desa Wareng, Kecamatan Punung, sekitar 25 kilometer arah barat kota Pacitan ini
tampak menyerupai pilar-pilar raksasa yang sangat menakjubkan. Rintikan hujan menyambut
aku, kakak kelasku, dan teman se’agkatanku untuk memasuki Goa yang dari luar
tampak sekali menakjubkan dengan mulut goa yang begitu luas dan lebar . Di
dalam goa kami disuguhi irama gamelan dan suara merdu dari sinden dengan tiga
lagu yang dinyanyikannya . Ini tidak biasa karena irama gamelan tersebut berasal
dari goa tersebut yang ketika dipukul akan menimbulkan suara seperti gamelan .
Harmoni , sejenak menarik nafas panjang dan memejamkan mata . Goa tabuhan pun
telah selesai kami jelajahi . Saatnya untuk melanjutkan perjalanan .
![]() |
| Foto ini berasal dari Ka Andi Susilo :p |
Goa Gong ....
Goa Gong terletak di desa Bomo, Kecamatan Punung, Pacitan
. Kabarnya Goa ini menjadi tempat wisata andalan Jawa Timur juga stalaktit dan
stalagmite terindah se-Asia Tenggara . Ketika sudah sampai di depan Goa Gong
ada bisikan tengil dari hati “ah, apanya yang indah se-Asia Tenggara, pintu
masuknya saja kecil begini” . Tapi bisikan hati tadi salah , ternyata dalam goa
begitu luas, begitu indah, dan begitu mengagumkan . Melewati anak tangga ,
walau rada pengap di dalam kadang ada angin dari beberapa kipas angin di dalam goa
. Dan aku mencoba juga memukul bagian yang bisa menimbulkan suara seperti gong
. Baiklah, untuk Goa Gong ini amat menyenangkan . Apalagi ketika berfoto
bersama orang-orang yang baru ku kenal .
Goa Tabuhan dan Goa Gong , aku bisa belajar sesuatu dari
kedua Goa ini . Meski sederhana sekali pemikiran ku . Intinya kita “tidak
boleh melihat sesuatu hanya dari luarnya saja tanpa mengetahui dalamnya”
. Sama halnya dengan Goa Tabuhan yang dari luar terlihat besar tapi dalamnya
tidak terlalu besar beda sekali dengan Goa Gong yang dari luar terlihat kecil
tetapi dalamnya sangat besar dan luas .
Banyu Tibo ....
Dua tempat tadi Goa dan Goa , sekarang saatnya menikmati
suara ombak . Ombak ? iya , karena suara paling indah itu salah satunya adalah
suara ombak . Ombak yang kencang , keras suaranya sama halnya dengan suara di
hati ini yang se’akan ingin teriak untuk mengatakan sesuatu yang terpendam
(entah perasaan apa itu) . eiitttss sedang liburan ga perlu galau . Ok baiklah
aku akan mulai bercerita tentang Banyu Tibo ini, perjalanan kesini lumayan .
Karena cuaca yang habis hujan, maka jalanan menuju Bnayu Tibo pun sedikit licin
. Perlu jalan kaki (tidak jauh) untuk melihat keindahannya . Berfoto , bergurau
dengan teman baru , memandangi birunya air yang terus menyapu pasir putihnya ,
melihat bapak-bapak yang sedang memancing, hingga sekedar bercerita dengan
puluhan daun dan awan sore . Sebelum akhirnya malam membawa kami sulit untuk
melewati jalan menuju mobil sayur itu , kami putuskan untuk pulang meninggalkan
Banyu Tibo dan bergegas menuju homestay .
Sampai juga di homestay, aku
berbagi kamar dengan dua wanita yang berasal dari Bogor dan Bekasi, sementara
kakak kelasku dan teman se’angkatanku berada di homestay yang berbeda . Kacang rebus, pisang rebus, makan malam,
dan teh manis hangat yang disuguhi untuk kami yang sudah seharian mengitari
Pacitan . Istirahat sejenak hingga akhirnya pagi pun tiba .
![]() |
| Banyu Tibo |
![]() |
| Serangkai Perjalanan Menuju Banyu Tibo |
| Kamrea tersembunyi memotret aku dan teman seángkatan ku |
Langganan:
Komentar (Atom)






















