 |
Antibusa/Antifoam yang diberi label A, B, C, D dan E
|
 |
| Light Coker Gas Oil |
 |
| Larutan Antibusa + LCGO |
 |
| Alat pendukung penelitian (sederhana) |
Keefektifan Bahan Antibusa untuk Proses Delayed Coking Unit (DCU) itu adalah
judul TA saya . Sebelumnya pembimbing saya mengusulkan judul yaitu Penghilangan
Kadar Sulfur pada Minyak Mentah dengan Ekstraksi Pelarut dan Proses Hidrogenasi. Judul yang pertama dan kedua
itu jelas berbeda temanya. Sebenarnya sederhana sekali alasan mengapa TA saya
itu diganti judulnya. Yaa karena saya lebih sering melakukan percobaan tentang
antibusa di Pertamina. Padahal judul yang diusulkan sebelumnya sudah banyak
sekali referensi yang saya cari di perpus Pertamina, Perpus AKA CN, bahkan
perpus UI. Tapi saya jadi dapat nilai plus karena saya lebih bisa mempelajari
tentang penghilangan sulfur dalam minyak mentah juga dapat mempelajari antifoam
atau antibusa.
Banyak kendala yang saya hadapi ketika melakukan
percobaan ini, misalnya percobaan dilakukan di suhu yang cukup ekstrim dan
riskan sekali ketika praktiknya. Apalagi bahan yang yang digunakan yaitu short residu yang harus dipanaskan
sekitar seratus derajat celcius untuk dapat dituang di gelas ukur antibusanya. Tapi semua itu terlewati karena saya
sangat antusias mengerjakan sesuatu yang belum pernah saya kerjakan. Apalagi
saya berkesempatan untuk terjun langsung dan bermain-main dengan minyak mentah
(maklum di kampus belum pernah analisis minyak mentah) . hahaahha
 |
| Sedang Nera (ini sampai sujud gini lohhh hha) |
 |
| Alat Uji Antibusa |
 |
| Saat-saat menikmati PKL :) |
 |
| Delayed Coking Unit sebenarnya di Kilang |
Sedikit saya jelaskan (abstrak dari TA saya yaaa)...
Untuk menghasilkan produk-produk
minyak bumi seperti LPG (Liquefied Petroleum Gas), BBG (Bahan
Bakar Gas), bensin (gasoline), minyak tanah (kerosene), minyak solar, minyak
pelumas, dan aspal maka diperlukan beberapa proses yang dilakukan di kilang
minyak bumi. Salah satu proses itu
adalah Delayed Coking Unit (DCU). DCU adalah suatu proses pemecahan rantai hidrokarbon
dari senyawa rantai panjang menjadi hidrokarbon dengan rantai pendek dengan
bantuan panas yang bertujuan untuk mendapatkan fraksi minyak bumi dengan
rentang titik didih yang lebih rendah dari umpannya (feed). Pada proses DCU kerap kali terjadi pembusaan yang
disebabkan oleh adanya gas terperangkap (entrained
gas) di dalam proses tersebut. Busa yang ada dalam proses DCU tersebut
harus dihilangkan karena dapat mengurangi efisiensi (kavitasi) serta untuk
mencegah terbawanya busa (foam carry
over) sehingga digunakan antibusa. Antibusa atau antifoam adalah bahan
kimia yang berfungsi untuk mengurangi dan menghambat pembentukan busa. Untuk
mengetahui keefektifan dari antibusa tersebut maka dilakukan uji keefektifan
antibusa beberapa merk dagang yang diberi kode A, B, C, D, dan E dengan suhu
uji 2000C, 3000C, dan 4000C serta konsentrasi
1 ppm dan 3 ppm. Hasil dari uji keefektifan antibusa A, B, C,
D, dan E maka didapat antibusa yang paling efektif yaitu antibusa B.
Nah, itu sedikit saja yang bisa saya share ke teman-teman . Kalau teman-teman merasa kurang paham atau
ingin membahas lebih dalam mengenai Antifoam (Antibusa) silahkan baca TA saya
saja yaa . hhehe :p Saya mengucapkan terimakasih untuk semua pihak yang telah
membantu saya dalam mengerjakan TA ini . Semoga bermanfaat .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar