Nirmala
Selasa, 23 April 2013
Sulitnya Mengingat dan Memuji Kebaikan Orang Lain
Sekelompok monastik di Australia ingin mendirikan vihara baru. Mereka mendapat dana berupa uang dan bahan bangunan untuk vihara, tetapi mereka harus membangunnya sendiri. Mereka terpaksa belajar menjadi "kuli bangunan". Suatu hari beberapa orang umat datang ke lokasi vihara tersebut. Seorang monastik sedang membangun sebuah tembok dan di salah satu bagian tembok tersebut terdapat 2 bata yang tersusun miring dan terlihat sangat buruk. Monastik tersebut berkata, "Wah 2 bata itu terlihat buruk sekali." Umat yang datang ke vihara tersebut melihat 2 bata tersebut, namun kemudian menimpali, "Tidak apa-apa. Masih ada 98 batu bata yang tersusun dengan baik."
Apakah hal ini terdengar familiar? Kita sangat mudah mendeteksi, mengenali, menemukan "2 bata buruk". Ada fakta bahwa anda butuh memuji 15 detik hingga seseorang merasa dipuji, sedangkan hanya dibutuhkan 3 detik (atau kurang) bagi seseorang untuk merasa dicela, dihina, disindir. Anda boleh tes lho
Lalu bagaimana dengan "98 bata yang baik"? Sering kali mereka terlupakan, karena kita terlalu mudah terfokus pada "2 bata buruk."
Coba diingat-ingat kebaikan teman di samping Anda, ingat? Kalau keburukannya ingat?
Tetapi masalahnya tidak hanya di sana. Ingatan mengenai hal buruk ini juga lebih mudah diingat ketimbang hal-hal baik. Buktinya? Kalau anda belajar bahasa baru, akan sangat mudah mengingat kata-kata kasarnya ketimbang yang baik-baik, betul? Dan ketika seseorang menemukan sesuatu yang buruk, ingatan itu mudah disimpan menjadi sebuah persepsi. Kemudian persepsi ini pun menjadi prasangka (prejudice) di awal bahwa si A atau si B begini/begitu.
Kalau itu yang terjadi, bagaimana ada trust diantara kita?
Adalah penting bagi kita untuk mengenali karakter rekan kerja, teman, sahabat, orang tua, pacar, istri, anak, saudara atau bahkan hewan peliharaan kita. Tetapi yang lebih penting adalah bagi kita untuk selalu ingat bahwa semuanya selalu berubah. Perubahan adalah karakteristik alam semesta. Setiap detik sel-sel di tubuh kita ada yang mengalami kematian, ada yang membelah, ada yang berdiferensiasi.
Tumbuhan setiap saat sedang berbunga, berbuah atau rontok, semuanya merupakan suatu bentuk proses/perubahan.
Dengan memahami ini, dan berfokus pada kebaikan orang lain daripada keburukannya, kita bisa memiliki suatu keterbukaan terhadap orang lain. Kita mampu memberikan kesempatan kepada orang lain sekalipun mereka pernah berbuat salah.
Lagipula siapa yang tidak pernah berbuat salah? Dan dengan memberikan kesempatan itu, kita memunculkan suatu trust.
Oleh :
Sugiarto Xie Secondary/ETHICAL/PHARMA/KalbeFarma
Corporate Communications Division
PT Kalbe Farma Tbk
Rabu, 17 April 2013
Jumat, 12 April 2013
SANG PENGGALANG
Minggir dong minggir dong minggir dong....
Pasukan SAKURA mau lewat...
Awas jangan di tempat nanti terinjak-injak...
Minggir dong minggir dong minggir dong...
Lagu
di atas hanya sebatas yel-yel untuk menyemangati aku dan regu Sakura ku ketika hendak lomba
atau pun ketika sedang latihan Pramuka. Sakura ? aaaahhh itu nama regu Pramuka
aku ketika aku masih SD, ada juga regu Kuda Terbang untuk anak laki-laki nya. Kebetulan
aku sekolah di SD yang agak jauh dari rumah . Saat itu sekitar tahun 2001 aku
masih duduk di kelas 4 SD, di sela jam istirahat PASUS (Pasukan Khusus) dari
kelas 5 memanggilku . Aku tertegun . Aku langsung menghampiri anak kelas 5 yang
sudah tidak asing lagi muka dan namanya , mereka mengajakku untuk latihan
karena akan ada perlombaan di SMP PGRI 2 Bekasi . Lomba Pramuka kali ini yaitu
Wide Game . Aku dipilih sebagai perwakilan dari anak kelas 4 . Keesokan harinya
aku makin semangat latihan dengan kakak-kakak kelasku, hingga muka kucel dan
bau matahari pun lekat dengan badan ku ketika aku selesai latihan . Biasanya
aku latihan Pramuka setiap seminggu sekali setiap hari Selasa tapi ketika akan
lomba hampir tiap hari latihan Pramuka . Rasa sedikit bangga terbesit di dalam hati
karena hanya aku anak kelas 4 yang ikut lomba sebagai perwakilan dari satu
angkatan ku. Ijin sudah di dapat dan latihan pun sudah cukup hebat . Hari yang
di nanti pun tiba , aku dan regu Sakura mulai semangat datang pagi-pagi
berkumpul di sekolah untuk lomba di SMP PGRI 2 Bekasi . Pos I sudah kami lewati dengan berbagai gerakan
baris berbaris yang kami sudah kompakkan ketika latihan selesai jam pelajaran
di sekolah . Pos II tentang kepemimpinan . Pos III tentang pengetahuan , aaah
masi ingat sekali satu dari 15 pertanyaan di selembat kertas yang dibagikan
oleh panitia yaitu “apa nama mata uang negara Malaysia” . Pos terakhit yaitu
Pos IV tentang kekompakkan .
![]() |
| Kartu Penggalang (tampak depan) |
![]() |
| Kartu Penggalang (tampak belakang) |
Menatap
matahari yang mulai memasuki celah-celah topi pramuka aku dan regu Sakura ku .
Rasanya lelah tetapi mengasikkan . Pengalaman pertama ku ikut lomba Wide Game .
Luar biasa mengesankan . Istirahat pun tiba , aku dan regu Sakura ku
menghampiri kakak pembina (Ka Agus) lalu bercerita tentang yang kami alami
setengah hari yang menguras tenaga dan menguji kekompakkan aku dan regu Sakura
ku. Setelah istirahat, aku dan regu Sakura ku kembali berbaris , mengambil
tongkat pramuka, merapihkan pisau, tambang, topi, yang menjadi pelengkap
pakaian seragam pramuka aku dan regu Sakura ku . Ini saatnya pengumuman juara
dari lomba Wide Game . Regu Sakura Menang sebagai juara II dan regu Kuda
Terbang menang sebagi juara I . Pengalaman pertama yang sangat membanggakan
sekaligus batu loncatan untuk lomba berikutnya ...
COKER
Coker
? apa itu Coker . Ok baiklah sebelum terlalu jauh kita membahas Coker ada
baiknya saya menjelaskan apa makna yang tersimpan di balik kata Coker . Coker
itu kependekan dari Cowo Keren (baca : bukan Cowo Kere) . Sebenarnya saya
juga tidak tahu betul apa yang dimaksud dengan Coker ini . Sebagai cewe yang
masih belia saya memberanikan diri untuk menulis tentang Coker ini . Ummm
sebenarnya hanya iseng dan rasa penasaran yang tiggi mengenai Coker yang
katanya bertebaran di muka bumi ini . Tapi menurut saya sulit menemukan Coker
di sekitar saya (bukan curhat). Yaa memang setiap orang berhak untuk
mendefinisikan Coker. Lagian di akhirat juga ga ditanya “hey kamu masuk neraka
karena salah mendefinisikan Coker” ga kan ? *halaah garing ya :D
Sempat
saya bertanya pada beberapa teman, sahabat, kakak kelas, teman SMP, teman SMA,
adik kelas, adik kandung, teman bergalau, teman nge’Gaul, dan teman ketika
ngetrip tentang Coker menurut mereka . Dengan pertanyaan yang sama yaitu
“Menurut
kamu Cowo Keren itu seperti apa ?” dan
berikut jawaban dari mereka yang mempunyai latar belakang yang berbeda tetapi
masih sama jenis kelaminnya (perempuan)
Iki (Sahabat
yang kebetulan se-SMP & se-SMA, cantik, smart & rumahnya depan kuburan): “Ganteng, Wangi,
Ga pelit”
Jany (Sahabat yang memperdalam ilmu anestesi di salah satu Poltek
negeri di Jakarta, imut, bontot di keluarganya & lucu) :
“Cowo keren tuh cowo yg punya tanggung
jawab yang bisa nunjukkin rasa sayangnya ke cewenya . Cowo yang bisa ngemong
juga keren haahha. Lbh ke dewasa sh”
Ka Dhiraa (Kakak
kelas ketika aku kuliah, jomblo, tinggi, putih,cantik, menyukai kuliner
khususnya di Depok) : “Cowo keren menurut gw ya yg kaya bokap gw gt :p . yg tampan,
berwibawa, bertanggung jawab, pekerja keras, sayang sm keluarga itu yg paling
penting”
Vivi (Sahabat
yang kebetulan 2 tahun sekelas ketika SMP, berambut panjang, memiliki tinggi
169 cm, manis, punya pacar) : “Cowo keren itu yg lebih tinggi dari w, punya kerjaan, punya sifat yang
kuat”
Ambar (Cewe angkatan 2009 AKA CN, mantan
ketua Senat, berkerudung, tangguh, suka berimajinasi, kepala Lab di kantornya) :
“Cowo yang keren itu Cuma yang MAPAN.
Bukan mapan harta tapi mapan agama. Coz kalo udah mapan agama insyaallah Allah
memapankan hartanya, ilmunya, dan segalanya. Meski engga terjadi di dunia,
insyaAllah akan terjadi di akhirat karena Allah tiada ingkar atas janji-Nya”
Ka Dhinar (Mantan
ketua Senat AKA CN, pernah kehilangan motor saat sedang asik praktikum Kimia
Pangan di Lab, suka kulineran) : “Ga perlu ganteng, ga perlu kaya (nunjukin kekayaan org tua) cukup
charming aja”
Tata (Adik
kandung saya, berkerudung, matanya sipit, sedang fokus menghadapi ujian
nasional) : “Cowo
berkacamata yg lagi ngerjain soal matematika dan fisika, terus keliatan lagi
kebingungan nentuin rumusnya”
Karina (Cewe
manis yang sering nebeng temen se-Kota nya, berkerudung, sempat menjalin cinta
dengan calon TNI) : “Rajin
sholat, pinter, sayang orang tua, kalo masalah gaya ya yang penting enak
dipandang”
Uut (Adik
kelas di AKA CN, suka nulis, suka puisi, suka banjir juga rumahnya) :
“Yang Alim, sama sederhana”
Irma (Cewe
yang doyan banget traveling, teman ketika ngetrip ke Pacitan, asik, seru) :
“Menurut gue cowo keren itu yg smart .
Hmm 1 lg karna gw geminian gw suka cowo yg bisa menempatkan diri..Dia tau kpn
harus cool, tau kpn ga pake jaim2an, tau kapan saatnya dia juga butuh “me time”,
kalau yang suka jalan-jalan itu jadi nilai plus”
Fancy (Cewe
yang suka Barcellona, suka PINK, suka masak, punya pacar adik kelasnya sendiri)
: “Cowo keren itu
cowo yang rajin ibadahnya, smart,setia, dan baik, pokoknya keren dari dalam
dulu baru bisa terpancar keren dari luar, soalnya keren fisik mah bisa dipoles
atau menipu”
Ayu (Adik
kelas di AKA CN yang rumahnya di sekitaran Pasar Rebo, manis, suka terjebak
sama mantan) : “Tergantung
masing-masing selera cewek, kalo untuk penampilan pas cowo make polo shirt atau
ga pas make kemeja tapi lengan digulung, trus make kacamata, itu keren :D Kalo
buat sifat, yg diem’’cool gt, itu keren, haha”
Amoy (Anak
Farmasi kelas 2 SMK yang suka nebeng jalan-jalan,anak gahul di sekolahnya) :
“Pinter tajir kalo fisik kan relatif ye
. Multitalent, simple, rela berkorban, asik hha”
Ayu Bagus (Pacarnya
Ramad, sayang banget sama pacarnya, suka sambelnya bebek kaleyo) :
“Klo gue sih yang penting ga murahan
sama cewe lain Hihi. Ramad juga ga tau sh kaya gimana di belakang gue kan”
Yanti (Cewe
mungil yang suka banget Paskibra semenjak SMP, berkerudung, punya pacar,
rumahnya di Kranji) : “Keren? Dari cara berpakaian . Iya kalo aku nilai ‘keren’ dari cara
cowo itu pake baju . Mau jelek ganteng orangnya kalo cara brpakaiannya asi
bawaannya jd keren, ga norak, simple”
Winda (Karyawati
disalah satu perusahaan swasta di Jakarta, suka lagu-lagu berbahasa inggris,
suka tidur larut malam) : “Cowo keren itu yang cool :p diem-diam ‘menghanyutkan’, rajin sholat,
pengertian, peka, pinter, bisa nenangin perempuan kalo lagi sedih, berwibawa,
kebapak’an”
Endah (Mahasiswa
jurusan komunikasi yang suka olahraga, manis, sering main bulutangkis bareng) :
“Menurut gue yang good looking, bisa
nempatin diri dan punya wawasan yang luas”
Nah
itulah beberapa jawaban mengenai Cowo Keren . Paradigma dari cewe-cewe yang
saya tanyakan di atas berbeda-beda, entahlah cara mereka berpikirnya seperti
apa sehingga keluar kata-kata yang cukup jelas mengenai Coker. Jawaban-jawaban
di atas juga bisa sebagai Tips untuk para cowo yang merasa ragu apakah dirinya
sudah keren, belum keren atau mungkin terlampau keren.
Selamat
menjadi cowo keren untuk para cowo dan selamat untuk mendapatkan cowo keren
untuk para cewe :)
Langganan:
Komentar (Atom)




