Bagaimana
bila suatu petang kau melangkah
untuk
mendekati dia
Dan
yang kau pandang di sana bukan wajahnya ?
Melainkan
riak senja yang mengalir,
Arus
awan di langit , dan ubur-ubur yang hanyut
Wajahnya
menjadi jejak yang meraib
Dan
terbawa dalam tenangnya air
di
Pantai Pulau Tidung
Dan
air adalah puisi itu
Sering
kau menyaksikan wajahnya hanyut
Di
dalam ketenangan air itu yang beda setiap waktu
Puisi
adalah air yang tenang
di
Pantai Pulau Tidung itu
dan
sebuah wajah lain
yang
terus memandangimu
Di
kedalaman waktu....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar