Nirmala

Kamis, 16 Juli 2015

Takbir

"Suara takbir berkumandang seantero negeri"


Kalimat itu kau rangkai beberapa tahun lalu. Tugasku mengetik pesan singkat tersebut dengan beberapa kalimat tambahan permohonan maaf juga di akhir kalimat yang masih ku hafal "dari hamba-Nya yang berlumuran dosa". Aku sebarkan kepada saudara, kerabat dan rekan kerja yang ada dikontak ponselnya.

Dua kali lebaran sudah. Tak ada yang menyuruhku untuk melakukan hal itu. Tahun lalu karena kau sakit dan tahun ini karena kau telah tiada.

Malam takbir tahun ini berbeda dengan tahun lalu.
Kali ini aku masih bisa menulis di blog. Berkumpul dengan saudara, makan ketupat, rendang, opor, berkunjung ke rumah saudara dan ku pastikan tak ada air mata. Walau rindu masih terus bertambah setiap harinya. Sesekali aku lihat ponselku yang penuh dengan kalimat copy-paste tentang ucapan selamat dan permohonan maaf. Nanti saja ku balas atau mungkin besok.

Malam takbir tahun lalu.
Aku melihat kau terbaring lemah tak berdaya. Badanmu masih terlihat gemuk tak terlihat seperti orang sakit dan memang kau tak sakit secara fisik.
Aku bacakan ayat-ayat suci Al-Quran. Lalu aku lihat kau agak tenang.
Al-Baqarah.
Malam itu aku tidak tidur. Menemanimu semalaman. Sampai pada adzan subuh berkumandang aku baru terlelap dan tak sempat sholat Ied seperti kebanyakan orang yang datang pagi-pagi dengan baju baru atau mukena/sarung baru.

Tadi sore sebelum aku membeli bunga untuk besok ku pasang lagi bingkai foto di kamar. Setelah beberapa bulan lalu ku taruh di lemari.

Banyak yang merindukan.
Semoga kelak di tempat yang kekal kita dipertemukan.
Selamat Takbiran.
Selamat Lebaran.



Bekasi, 29 Ramadhan 1436 H
Nirmala Hapsari