Nirmala

Minggu, 22 September 2013

Ikan Teri

Aku anak negeri
Yang sering menangis dan merintih
Karena penghasilan 'tak mencukupi
Untuk kebutuhan sehari-hari
Kadang pagi makan puasa siang dan malam hari
Itu pun dengan lauk hanya beberapa lembar ikan teri
Karena jatahku sebagai anak negeri
Banyak dikebiri dan dikorupsi

Wahai ....
pegawai negeri
TNI
Polisi
DPR-DPR RI
dan penguasa bumi pertiwi
Janganlah engkau pada korupsi
Kalau kau korupsi rakyat akan membenci
Mungkin di dunia kau tidak tertangkap polisi
Atau bahkan tak masuk jeruji besi
Tapi ingat suatu saat kau akan mati

Di dalam kubur kau sendiri
'Tak ada yang menemani
Ada malaikat munkar nakir kau tak bisa lari
Api neraka siap menanti
Itu pasti .....

 Umar Jaya Santika (Umar Santoso)

Jumat, 20 September 2013

Ada.Apa.Dengan.Malam ?

Ada apa dengan malam ? Ah mungkin ada angin yang masih tergantung di
ruang masa lalu dengan rasa ingin~

Ada apa dengan malam ? Ah mungkin ada kabut yang masih berjalan lembut
di sudut hati yang belum tersambut~

Ada apa dengan malam ? Ah mungkin ada sepi yang menjelajahi hati lalu
perlahan berpindah merajai kekosongan pikiran yang sunyi~

Ada apa dengan malam ? Ah mungkin ada gelisah yang merelakan hati
menjadi resah bersamaan dengan daun yang basah~

Ada apa dengan malam ? Ah mungkin ada seorang yang berjalan tanpa
tujuan dengan langkah yang semakin pelan~

Ada apa dengan malam ? Ah mungkin ada penantian yang terbuai harapan
serta di selimuti kesetiaan dan akan berujung kebahagiaan ~

Ada apa dengan malam ? Ah mungkin ada goresan rindu yang tertanam di
hati yang pilu sambil mengingat masa lalu~

Ada apa dengan malam ? Ah mungkin ada penikmat gemerlap yang tak
pernah senyap ketika yang lain sedang terlelap~

Ada apa dengan malam ? Ah mungkin ada rasa sabar yang terukir di hati
nan lebar dengan cinta yang tak pernah hambar~

Ada apa dengan malam ? Ah mungkin ada tahajjud saat tubuh ini bersujud
dengan ribuan maksud~

Kamis, 19 September 2013

Cinta Platonik....

Makna cinta platonik adalah cinta yang disajikan dengan sepenuh rasa
tanpa harus diucapkan berlebihan, biarlah rasa itu berjalan menemukan
jalannya sendiri. Mencintai dengan segenap ketulusan dengan
binar-binar hangat tapi pasti akan tersampaikan.

SEMAKIN

Semakin dekat

Semakin terfikir

Semakin terlintas

Semakin mencintainya

Semakin pedih

Semakin gundah

Semakin lebam

Semakin teracuhkan

Semakin berharap

Semakin bertanya

Semakin dan Semakin ...